Privatization And Sustainable Competitive Advantage
Written by Paula Widiastuti, SE, MSM on 6/02/2008Disarikan oleh Paula Widiastuti, SE, MSM dari Privatization And Sustainable Competitive Advantage In Emerging Economies Of Central Europe by John Fahy / Graham Hooley / Jozsef Beracs / Krzysztof Fontara / Vladimir Gabrijan
Pengantar
Pada tahun 1989, terjadi perubahan dramatis pada dunia bisnis di Eropa Tengah di mana terjadi privatisasi sejumlah perusahaan publik. Di Hungaria, model privatisasi yang diambil adalah dengan melakukan penjualan aset perusahaan publik oleh pemerintah. Di Polandia dan Republik Czechnya privatisasi dilakukan dengan cara transformasi kepemilikan secara masal.
Privatisasi di Eropa Tengah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, pemanfaatan biaya secara maksimal, meningkatkan kontrol perusahaan sehingga perusahaan lebih kompetitif. Pada saat itu, sangat umum sekali suatu perusahaan publik memiliki karakteristik yang tidak efisien karena karyawan yang berlebihan jumlahnya (Lieberman, 1993) sehingga dengan adanya privatisasi maka penghematan biaya dapat dilakukan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, privatisasi juga merupakan upaya untuk mendatangkan keuntungan perusahaan yang terus menerus dan berkelanjutan dengan cara mencari sumber penghasilan lain, memanfaatkan sumber daya perusahaan secara maksimal dan membangun usaha lain (Doh 2000, Prahalad/Hamel 1990).
Tujuan Studi
Riset ini bertujuan untuk membandingkan kinerja 3 bentuk organisasi yaitu perusahaan publik, perusahaan publik yang telah diprivatisasi oleh investor dari dalam negeri serta perusahaan publik yang telah diprivatisasi oleh investor dari luar negeri. Perusahaan yang diprivatisasi baik oleh investor luar dan dalam negeri tidak dimasukkan dalam analisa ini.
Hipotesa
Ada 4 hipotesa yang dibangun:
- Hipotesa 1. Peningkatan sumber daya pada perusahaan yang diprivatisasi dengan investasi dari luar lebih tinggi daripada yang diprivatisasi oleh investasi dari domestik.
- Hipotesa 2. Akan terjadi peningkatan sumber daya yang relatif mudah untuk ditransfer melewati batas negara.
- Hipotesa 3a. Kekuatan strategi marketing perusahaan yang diprivatisasi lebih tinggi daripada perusahaan publik
- Hipotesa 3b. Kekuatan strategi marketing perusahaan yang diprivatisasi oleh investasi dari luar negeri lebih tinggi daripada perusahaan yang diprivatisasi lewat investasi dalam negeri.
- Hipotesa 4. Perusahaan yang diprivatisasi dengan investasi dari luar negeri akan memiliki performa lebih tinggi daripada perusahaan yang diprivatisasi dengan investasi dari dalam negeri maupun yang tidak diprivatisasi.
Metodologi Studi
Hipotesa diuji pada perusahaan di 3 negara di Eropa Tengah yaitu Polandia, Hungaria dan
Hasil riset
Dari kuesioner yang dikembalikan sebanyak 1.619 atau sebanyak 25% diketahui bahwa perusahaan yang diprivatisasi investor dari luar negeri lebih banyak dari pada yang diprivatisasi oleh investor dalam negeri. Riset menemukan bahwa:
- Peningkatan sumber daya pada perusahaan yang diprivatisasi dengan investasi dari luar lebih tinggi daripada yang diprivatisasi oleh investasi dari domestik.
- Dengan adanya privatisasi oleh investor luar negeri maka suatu produk dan tangible resource relatif mudah untuk dijual ke negara lain. Privatisasi oleh investor dalam negeri akan memudahkan transfer intagible resource seperti kemampuan kewirausahaan, relasi dengan konsumen dan supplier.
- Kekuatan strategi marketing perusahaan yang diprivatisasi lebih tinggi daripada perusahaan publik
- Kekuatan strategi marketing perusahaan yang diprivatisasi oleh investasi dari luar negeri lebih tinggi daripada perusahaan yang diprivatisasi lewat investasi dalam negeri.
- Performa perusahaan yang diprivatisasi dengan investasi dari luar negeri jika dibandingkan dengan perusahaan yang diprivatisasi dengan investasi dari dalam negeri maupun yang tidak diprivatisasi berbeda-beda antar negara. Perbedaan ini antara lain disebabkan karena perbedaan ekonomi, kultur dan kondisi institusional negera (Porter 1990).
Kesimpulan
Tujuan dari privatisasi adalah untuk menghasilkan sektor usaha privat yang kompetitif dengan meningkatkan efisiensi, menekan pengeluaran dan pemanfaatan sumber daya secara maksimal. Semakin kompetitif suatu perusahaan, maka semakin kuat reputasinya dan ini bisa didapat dari investasi luar (Hooley et al. 1996).
Riset ini menyisakan beberapa keterbatasan yang diharapkan dapat digali pada riset-riset berikutnya, antara lain bahwa ada perbedaan antara sampel perusahaan yang diprivatisasi oleh investor luar dan dalam negeri dari sisi besarnya perusahaan dan posisinya pasar (market position). Selain itu, riset ini juga belum membedakan perusahaan dilihat dari status kepemilikian dan struktur manajerialnya. Responden kuesioner adalah CEO (Chief Executive Officer), sebaiknya di riset mendatang dilakukan dengan responden dari berbagai level organisasi. Dan yang terakhir bahwa analisa hanya difokuskan pada sumber daya perusahaan tertentu saja padahal masih banyak sumber daya lain yang tidak teruji yang sebenarnya dapat menghasilkan sustainable competitive advantage bagi perusahaan.
0 comments: Responses to “ Privatization And Sustainable Competitive Advantage ”