Pengujian CAPM dengan First dan Second Pass Regression
Written by Paula Widiastuti, SE, MSM on 5/05/2008By Paula Widiastuti, SE, MSM
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa cara paling baik untuk mengukur risiko sebuah sekuritas dalam portofolio yang besar adalah dengan mengukur beta (β) dari sekuritas tersebut.
Beta merupakan ukuran tingkat risiko suatu security dalam market portfolio dan market portfolio merupakan portfolio yang sudah terdiversifikasi secara sempurna. Jadi beta merupakan kontribusi risiko setiap security terhadap risiko market portfolio. Dengan demikian beta dapat digunakan untuk mempertimbangkan apakah akan memasukkan suatu sekuritas dalam portfolio atau tidak. Beta digunakan dalam CAPM untuk mengukur risk premium yaitu dari hasil kali antara beta dengan selisih antara return pasar yang diharapkan dan tingkat pengembalian aktiva bebas risiko.
CAPM mengimplikasikan bahwa expected return dari setiap sekuritas berhubungan dengan riskonya masing-masing. Di mana risiko diukur sebagai pergerakan sistematis (systematic movement) sekuritas terhadap pasar yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi aset-aset.
CAPM dapat diuji melalui First-Pass Regression. Beta dari regresi pertama serta standard errornya diregresikan kembali dengan expected return saham, ini disebut Second pass regression.
Contoh pengujian:
20 saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dulu BEJ) serta data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir tahun 1999 hingga akhir tahun 2004. Data diambil setiap hari Rabu terakhir setiap bulannya, sehingga secara total masing-masing data terdiri dari 61 titik data.
Download di sini untuk hasil regresi.